Grobogan Jateng Simpan Harta Karun Langka yang Dicari Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan adanya temuan ‘harta karun langka’ di Indonesia berupa lithium.

Lithium sendiri merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) yang saat ini sedang dicari-cari Dunia.

Luhut mengungkapkan dari laporan yang dia terima, temuan ‘harta karun’ ini digadang-gadang cukup besar. Namun demikian, dirinya tidak merinci secara pasti besaran dan lokasi sumber lithium yang dimaksud.

“Saya baru dapat laporan kemarin ditemukan sumber litium yang besar sekali di Indonesia,” kata Luhut dalam konferensi pers Program Kerja Kemenko Marves Tahun 2023 beserta Capaian dan Hasil Evaluasinya, dikutip Kamis (11/1/2024).

Sebagaimana diketahui, Indonesia memang membutuhkan lithium sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Bahkan untuk merealisasikan proyek baterai kendaraan listrik, Indonesia berencana menjalin kerja sama dengan Australia sebagai pemasok lithium.

“Pemerintah yang akan datang PR banyak banget. Tadinya kita lithium ini yang paling takut, kita mau cari dari Australia. Kita sekarang punya lithium dan sumbernya besar sekali. Saya ingin sampaikan jaga kekompakanlah,” kata dia.

Lantas di mana letak sumber ‘harta karun langka’ tersebut?

Sebelum Luhut bicara ada temuan lithium yang terhitung besar, tidak lama sebelum itu Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pernah angkat suara.

Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan terdapat perusahaan asing yang tertarik mengelola potensi ‘harta karun super langka’ berupa lithium di Indonesia.

Koordinator Mineral Pusat Sumber Daya Mineral Batu Bara dan Panas Bumi Badan Geologi Kementerian ESDM, Moehammad Awaluddin mengatakan mineral langka tersebut berlokasi di Bledug Kuwu, Grobogan Jawa tengah yang mempunyai fenomena semburan lumpur mirip Lapindo. Meski demikian, dia tidak membeberkan secara rinci nama perusahaan yang dimaksud.

Ada dari internasional (perusahaan yang tertarik di Bledug Kuwu),” kata dia di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Menurut Awaluddin, kandungan mineral lithium yang berada di Bledug Kuwu digadang-gadang lebih menarik dibandingkan di Lumpur Lapindo. Karena itu, pihaknya akan memprioritaskan pencarian harta karun mineral langka yang ada di Bledug Kuwu terlebih dahulu.

“Sebenarnya kajian Bledug Kuwu sejak 2020, terputus Covid kita lanjut tahun ini 2023 dan menghasilkan beberapa hasil yang menggembirakan,” ujarnya.

Di sisi lain, mineral lithium saat ini cukup penting untuk kemajuan industri baterai kendaraan listrik. Ia pun memproyeksikan, permintaan lithium akan naik 42 kali lipat dari kebutuhan seiring masifnya penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.

“Kalau dulu mungkin barangnya ada tapi harganya kan komoditas naik hari ini, kita lihat berapa potensi yang ada hari ini termasuk di Kalimantan, di Babel, di Sumatera, termasuk di Bledug Kuwu. Mungkin dulu gak dilihat tapi hari ini semua pakai baterai listrik segala macam mobil pakai,” katanya. https://tampansamping.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*